Sebagaimana tahun tahun sebelumnya, menjelang bulan suci romadlon di daerah kabupaten tebo, masyarakat marak mengadakan berbagai macam acara pengajian. Sejak peringatan Isro Mi'roj pada bulan rojab sampai hari menjelang datangnya bulan suci. Begitu juga di berbagai pondok pesantren yang merupakan basis pelajar islam juga begitu marak mengadakan acara tersebut. Diantaranya yaitu pondok pesantren Arriyadh yang beralamat di Jl R A.Kartini (8) kel. Wirotho Agung Rimbo Bujang . Pesantren yang mengelola pendidikan formal SMP ISLAM TERPADU dan SMK ISLAM TERPADU ini rencananya akan mengadakan acara pengajian akbar dalam rangka Haflah akhirissanah sekaligus pelepasan lulusan perdana SMK ISLAM, pada hari Sabtu tanggal 20 januari 2017 jam 13.00 s/d selesai. Dalam acara tersebut, pihak pesantren menghadirkan muballigh dari ibu kota Jakarta yaitu KH.AHMAD MAHRUS ISKANDAR SQ Pengasuh Ponpes Assiddiqiyyah Jakarta yang juga putra dari KH.NUR MUHAMMAD ISKANDAR SQ yang notabene adalah PBNU. Aca
Rimbo Bujang. B ulan romadhon sudah hampir meninggalkan kita. tinggal kurang lebih 5 hari lagi seluruh umat Islam akan merayakan hari raya idul Fitri. Hari raya idul Fitri yang senantiasa disambut dengan penuh kegembiraan oleh umat Islam pada tiap tahunnya. Semua bergembira telah selesai melaksanakan ibadah selama satu bulan penuh dengan berpuasa pada siang hari dan melaksanakan salat Sunnah tarawih pada malam harinya. Yang mana dalam melahirkan kegembiraan biasanya diwarnai dengan berbagai macam ungkapan. keluarga yang berada di rantau senantiasa membuat program mudik ke tanah kelahiran mereka, untuk bertemu keluarga yang mereka rindukan selama 1 tahun tidak bertemu. Anak anak akan riang gembira keluar dari rumah menuju masjid dengan pakaian yang elok dan baru. Orang tua akan bergembira karena anak cucu dan keluarga berkumpul pada hari itu. Namun luapan kegembiraan kebahagiaan yang dirasakan setiap menyambut hari raya idul Fitri pada tahun-tahun lalu, akan sed
Di tengah semakin maraknya kriminalitas lebih-lebih di kalangan remaja akhir-akhir ini, pendidikan moral dan akhlak sudah menjadi sesuatu yang mau tidak mau harus dikedepankan. Dekadensi moral terjadi karena berbagai macam sebab. Diantaranya adalah semakin dekatnya generasi kita dengan alat teknologi yang tanpa disadari telah menggiring kepada arah negatif karena tidak adanya filter yang kuat. Pondok pesantren dengan segala upayanya untuk membentuk pribadi dan jiwa anak bangsa tetap mempertahankan pendidikan moral dan akhlak. Meneliti menganalisa dan mengetahui bahwa alat teknologi yang sebenarnya memiliki dampak negatif bagi pengguna yang belum memiliki kemantapan jiwa dan memiliki filter yang kuat, maka Pondok Pesantren tetap mengupayakan pembelajaran dan pendidikan dengan tidak menggunakan alat komunikasi teknologi berupa HP yang notabene menyebabkan pengaruh-pengaruh yang tidak baik bagi anak-anak. Bukan berarti Pondok Pesantren tidak peduli dengan teknologi.akan tetap
Komentar
Posting Komentar